Ads

Senin, 24 November 2008

Monumen Thomas Parr

Posted by JELANG at 02.05.00 2 Comments


Monumen Thomas Parr salah satu objek wisata sejarah peninggalan Inggris yang ada ketika menjajah Bengkulu sebelum ditukarkan pada Belanda dengan Singapura.

Monumen yang berdekatan dengan benteng Marlborough ini merupakan simbol perjuangan dan persatuan dalam mempertahankan hak dan kemerdekaan dari penindasan kolonial Inggris. Monumen ini sering juga disebut rakyat Bengkulu sebagai kuburan bule.Dari segi fisik monumen ini terlihat unik pada bagian arsitekturnya, Monumen ini memiliki 3 pintu masuk yaitu pada bagian depan, sisi kiri dan sisi kanan, masing-masing pintu berbentuk melengkung dan tidak memiliki daun pintu. 

Pada bagian atap berbentuk kubah. Dan pada salah satu dindingnya terdapat sebuah prasati, namun sayang saat ini prasasti tersebut tidak terbaca lagi,dikarenakan rusak dan kurangnya perawatan. Monumen yang berbentuk tugu segi delapan, tiang-tiangnya bergaya corinthian ( bulat berbentuk balok kayu yang mempunyai makna kokoh dan berwibawa.dengan luas ± 70 m² dan tinggi 13,5 meter ini dibangun oleh pemerintah Inggris pada tahun 1808 untuk memperingati Residen Thomas Parr yang mati dibunuh oleh para pejuang Bengkulu.


Thomas Parr adalah penguasa Inggris yang ke 49 yang terkenal sangat keji dan kejam. Dia diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menggantikan Deputy Governor Walter Ewer (1800-1805). Semasa memerintah (1805-1807), Thomas Parr menerapkan sisitem tanam paksa untuk membuka perkebunan kopi di Bengkulu. Selama masa tanam paksa ini banyak memakan korban jiwa, sehingga menimbulkan kebencian rakyat Bengkulu.

Sampai suatu ketika, kebencian rakyat tak terbendung lagi terhadap thomas Parr. Tepatnya tanggal 23 Desember 1807, pada malam hari masyarakat beramai-ramai menyerbu Mount Felix tempat peristirahatan Thomas Parr ( sekarang merupakan Rumah Dinas Gubernur atau Gedung Daerah), dengan maksud untuk membunuh sang residen. Hingga pada malam itu sang residen mati terbunuh dengan cara yang menggenaskan. Kepalanya dipenggal dan diarak keliling kota oleh masyarakat Bengkulu.

Atas kejadian itu pemerintah Inggris tidak tinggal diam. Mereka melakukan pembalasan dengan membunuh setiap penduduk yang merka temui, menghacurkan dusun-dusun, bahkan hewan ternak pun tak luput dari kemarahan tentara Inggris yang hilang kendali, pembalasan ini begitu membabi buta dan keji.



Tags:

Share This Post

Get Updates

Subscribe to our Mailing List. We'll never share your Email address.

2 komentar:

Sekar Lawu mengatakan...

Waah..wisata mistis dong ini namanya, bener2 ujinyali kali ya kalau berkunjungnya setelah jam 12 malam...(awas dibelakangmu ada suara kuntilanak nyanyi keroncong!)

Anonim mengatakan...

oooh gitu hahaha..

Recent Articles

Blogroll

Recent News

back to top